Rabu, 19 November 2008

Nuh

Nuh

001. (Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, dengan memerintahkan, berilah peringatan) dengan memperingatkan (kepada kaummu sebelum datang kepada mereka) jika mereka tetap tidak mau beriman (azab yang pedih) siksaan yang menyakitkan di dunia dan akhirat. 002. (Nuh berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kalian.") Jelas peringatannya. 003. (Yaitu hendaknya) artinya aku perintahkan kepada kalian hendaknya (kalian menyembah Allah, bertakwalah kalian kepada-Nya dan taat kepadaku.) 004. (Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosa kalian) huruf min di sini dapat dianggap sebagai huruf zaidah, karena sesungguhnya Islam itu mengampuni semua dosa yang terjadi sebelumnya; yakni semua dosa kalian. Sebagaimana dapat pula dianggap sebagai min yang mengandung makna sebagian, hal ini karena mengecualikan hak-hak yang bersangkutan dengan orang lain (dan menangguhkan kalian) tanpa diazab (sampai kepada waktu yang ditentukan) yaitu ajal kematiannya. (Sesungguhnya ketetapan Allah) yang memutuskan untuk mengazab kalian, jika kalian tidak beriman kepada-Nya (apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kalian mengetahui) seandainya kalian mengetahui hal tersebut, niscaya kalian beriman kepada-Nya. 005. (Nuh berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang) terus-menerus tanpa mengenal waktu. 006. (Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari) dari iman. 007. (Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka, agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya) supaya mereka tidak dapat mendengar seruanku (dan menutupkan bajunya ke mukanya) supaya mereka tidak melihatku (dan mereka tetap) dalam kekafiran mereka (dan menyombongkan diri) tidak mau beriman (dengan sangat.) 008. (Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka dengan terang-terangan) dengan sekuat suaraku. 009. (Kemudian sesungguhnya aku telah mengeraskan kepada mereka) suaraku (dan pula telah membisikkan) suaraku atau seruanku (kepada mereka dengan sangat rahasia.) 010. (Maka aku katakan, "Mohonlah ampun kepada Rabb kalian) dari kemusyrikan kalian (sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.") 011. (Niscaya Dia akan mengirimkan hujan) pada saat itu mereka sedang mengalami kekeringan karena terlalu lama tidak ada hujan (kepada kalian dengan lebat) dengan deras. 012. (Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun) ladang-ladang (dan mengadakan pula bagi kalian sungai-sungai) yang mengalir di dalamnya. 013. (Mengapa kalian tidak mengharapkan keagungan dari Allah?) tidak mengharapkan Allah mengangkat derajat kalian, agar kalian beriman kepada-Nya. 014. (Padahal sesungguhnya Dia telah menciptakan kalian dalam beberapa tingkatan kejadian) lafal athwaaran bentuk jamak dari lafal thaurun, artinya tahap; yakni mulai dari tahap air mani terus menjadi darah kental atau alaqah, hingga menjadi manusia yang sempurna bentuknya. Dan memperhatikan kejadian makhluk-Nya seharusnya menuntun mereka iman kepada yang telah menciptakannya. 015. (Tidakkah kalian perhatikan) kalian lihat (bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?) sebagian di antaranya berada di atas sebagian yang lain. 016. (Dan Allah menciptakan padanya bulan) yaitu pada langit yang paling terdekat di antara keseluruhan langit itu (sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?) yang memancarkan sinar terang yang jauh lebih kuat daripada sinar bulan. 017. (Dan Allah menumbuhkan kalian) Dia telah menciptakan kalian (dari tanah) karena Dia telah menciptakan bapak moyang kalian, yaitu Nabi Adam daripadanya (dengan sebaik-baiknya.) 018. (Kemudian Dia mengembalikan kalian ke dalam tanah) dalam keadaan terkubur di dalamnya (dan mengeluarkan kalian) dari dalamnya menjadi hidup kembali pada hari kiamat (dengan sebenar-benarnya.) 019. (Dan Allah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan) yakni dalam keadaan terhampar. 020. (Supaya kalian menempuh padanya jalan-jalan) atau menempuh jalan-jalan (yang luas.") yang lebar. 021. (Nuh berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan mereka telah mengikuti) orang-orang yang hina dan orang-orang yang miskin di antara mereka (orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya) maksudnya orang-orang yang rendah dan orang-orang miskin dari kalangan kaum Nabi Nuh itu, lebih senang mengikuti pemimpin-pemimpin yang diberi nikmat akan hal-hal tersebut, yakni banyak harta dan anaknya. Lafal wuldun dengan didamahkan huruf waunya dan sukun pada lamnya, atau waladun dengan difatahkan kedua-duanya; kalau bentuk yang pertama menurut suatu pendapat, bahwa itu adalah bentuk jamak dari lafal waladun. Dalam arti kata disamakan dengan wazan lafal khasyabun yang jamaknya khusybun. Menurut pendapat yang lain, lafal wuldun mempunyai arti yang sama dengan lafal waladun, karena wazannya dianggap sama dengan lafal bukhlun dan bakhiilun (melainkan kerugian belaka) yaitu keangkaramurkaan dan kekafiran. 022. (Dan mereka melakukan tipu daya) yaitu para pemimpin mereka (yang amat besar.") Tipu daya mereka sangat besar, yaitu mereka telah mendustakan Nabi Nuh dan menyakitinya serta menyakiti orang-orang yang beriman kepadanya. 023. (Dan mereka berkata) kepada orang-orang yang menjadi bawahan mereka ("Jangan sekali-kali kalian meninggalkan tuhan-tuhan sesembahan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan wadd) dapat dibaca waddan dan wuddan (dan jangan pula suwa', yaghuts, ya'uq dan nasr") nama-nama tersebut adalah nama-nama berhala-berhala mereka. 024. (Dan sesungguhnya mereka telah menyesatkan) dengan nama-nama tersebut (kebanyakan manusia) karena mereka telah memerintahkan manusia untuk menyembahnya (dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu selain kesesatan) ayat ini diathafkan kepada lafal qad adhalluu, yakni merupakan doa Nabi Nuh setelah Allah mewahyukan kepadanya, bahwasanya sekali-kali tidak ada orang yang mau beriman di antara kaummu, melainkan orang-orang yang telah beriman saja. 025. (Disebabkan) huruf maa di sini adalah huruf shilah atau penghubung (kesalahan-kesalahan mereka) menurut suatu qiraat dibaca khathii'aatihim dengan memakai huruf hamzah sesudah huruf ya (mereka ditenggelamkan) oleh banjir besar (lalu dimasukkan ke dalam neraka) yaitu mereka diazab sesudah mereka ditenggelamkan di bawah air (maka mereka tidak dapat menemukan selain) selain daripada (Allah, seseorang pun yang menolong mereka) yang dapat melindungi mereka dari azab. 026. (Nuh berkata, "Ya Rabbku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi) bertempat tinggal, makna yang dimaksud ialah jangan biarkan seorang pun di antara mereka. 027. (Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir) lafal faajiran dan kaffaaran berasal dari yafjuru dan yakfuru. Nabi Nuh berdoa demikian setelah ada wahyu mengenai keadaan mereka yang telah disebutkan tadi yakni, bahwa mereka tidak akan beriman, kecuali hanya orang-orang yang telah beriman kepadanya. 028. (Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku) kedua orang tua Nabi Nuh termasuk orang-orang yang beriman (orang yang masuk ke dalam rumahku) atau mesjidku (dengan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan) hingga hari kiamat nanti (dan janganlah Engkau tambahkan kepada orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.") Atau kehancuran, akhirnya mereka benar-benar dibinasakan.

Tidak ada komentar: