Rabu, 19 November 2008

Yunus ayat 51-109

051. (Kemudian apakah setelah terjadinya azab itu) setelah siksaan menimpa kalian (kemudian itu kalian baru mempercayainya?) percaya kepada Allah atau percaya kepada azab-Nya sewaktu azab itu diturunkan. Hamzah di sini mengandung makna mengingkari adanya penangguhan azab. Kala itu iman kalian tidak dapat diterima, kemudian akan dikatakan kepada kalian (Apakah baru sekarang) kalian mempercayainya? (padahal sebelumnya kalian selalu meminta supaya disegerakan ) kalimat ayat ini mengandung arti cemoohan. 052. (Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang lalim atau musyrik itu, "Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal) artinya siksaan yang kalian kekal di dalamnya (tidaklah) (kalian diberi balasan melainkan) pembalasan (dengan apa yang telah kalian kerjakan"). 053. (Dan mereka menanyakan kepadamu) meminta penjelasan darimu ("Benarkah hal itu?") artinya apa yang telah engkau ancamkan kepada kami berupa siksaan dan dibangkitkan dari kubur itu? (Katakanlah, "Ya,) benar (demi Rabbku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kalian sekali-kali tidak dapat luput.") tidak dapat selamat daripadanya. 054. (Dan kalau setiap diri yang lalim itu) yang kafir itu (mempunyai segala apa yang ada di bumi ini) kekayaan yang terdapat di bumi ini (tentu dia menebus dirinya dengan itu) demi menyelamatkan diri dari azab di hari kiamat (dan mereka menyembunyikan penyesalannya) karena tidak mau beriman (ketika mereka telah menyaksikan azab itu) para pemimpin orang-orang musyrik itu dengan sengaja menyembunyikan rasa penyesalannya dari mata orang-orang lemah mereka yang telah mereka sesatkan, karena mereka takut mendapatkan celaan. (Dan telah diberikan keputusan di antara mereka) yakni di antara makhluk (dengan adil) secara adil (sedangkan mereka tidak dianiaya) sedikit pun. 055. (Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah sesungguhnya janji Allah itu) mengenai hari berbangkit dan hari pembalasan (benar) pasti (tetapi kebanyakan mereka) manusia (tidak mengetahui) hal itu. 056. (Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan) di hari kemudian, kemudian Dia membalas kalian atas amal perbuatan kalian. 057. (Hai manusia) yakni penduduk Mekah (sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian) berupa Alkitab yang di dalamnya dijelaskan hal-hal yang bermanfaat dan hal-hal yang mudarat bagi diri kalian, yaitu berupa kitab Alquran (dan penyembuh) penawar (bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada) yakni penyakit akidah yang rusak dan keragu-raguan (dan petunjuk) dari kesesatan (serta rahmat bagi orang-orang yang beriman) kepadanya. 058. (Katakanlah, "Dengan karunia Allah) yaitu agama Islam (dan rahmat-Nya) yaitu Alquran (maka dengan hal itu) dengan karunia dan rahmat tersebut (hendaklah mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.") yaitu berupa duniawi. Lafal yajma'uuna dapat dibaca tajma'uuna. 059. (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepadaku (tentang apa yang telah diturunkan oleh Allah) tentang apa yang telah diciptakan oleh-Nya (bagi kalian berupa rezeki, lalu kalian jadikan sebagiannya haram dan sebagian yang lainnya halal.") seperti ternak bahirah, ternak saibah dan bangkai. (Katakanlah, "Apakah Allah telah memberikan izin kepada kalian) tentang ini, yaitu tentang penghalalan dan pengharaman ini; tentu saja tidak (atau) bahkan (kalian mengada-adakan saja terhadap Allah?") kalian telah berdusta dengan mengaitkan hal tersebut dari Allah. 060. (Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) maksudnya apakah dugaan mereka terhadap-Nya (pada hari kiamat) apakah mereka menduga bahwasanya Allah tidak akan menghukum mereka? Tentu saja tidak demikian. (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan kepada manusia) yaitu dengan menangguhkan mereka dan selalu memberikan nikmat kepada mereka (tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur). 061. (Kamu tidak berada) hai Muhammad! (dalam suatu keadaan) dalam suatu perkara (dan tidak membaca suatu ayat) artinya mengenai perkara tersebut atau membaca dari Allah (dari Alquran) yang diturunkan oleh-Nya kepadamu (dan kamu tidak mengerjakan) khithab ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. dan umatnya (suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian) meneliti (di waktu kalian melakukan) mengerjakan (perbuatan itu) amal perbuatan itu. (Tidak luput) tidak samar (dari pengetahuan Rabbmu hal yang sebesar) seberat (zarrah) semut yang paling kecil (di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata) yang jelas, yaitu Lohmahfuz. 062. (Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati) di akhirat nanti. 063. (Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa) kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 064. (Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia) makna ayat ini ditafsirkan oleh hadis sahih yang diketengahkan oleh Imam Hakim, bahwa berita gembira ini berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang wali Allah, atau mimpi yang baik itu diperlihatkan kepadanya (dan dalam kehidupan di akhirat) mereka mendapatkan surga dan pahala. (Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat Allah) janji-janji Allah tidak akan diingkari. (Yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (adalah kemenangan yang besar). 065. (Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka) terhadap dirimu, seperti perkataan mereka, "Engkau adalah bukan utusan Allah," dan lain sebagainya. (Sesungguhnya) huruf inna di sini merupakan pertanda isti'naf atau kalimat baru (kekuatan itu) kekuatan (adalah kepunyaan Allah seluruhnya. Dialah Yang Maha Mendengar) semua perkataan (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan, maka karenanya Dia membalas perbuatan mereka dan menolong kamu. 066. (Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi) sebagai hamba-Nya, milik-Nya dan sebagai makhluk-Nya. (Dan tidaklah mengikuti orang-orang yang menyeru) yang menyembah (selain daripada Allah) selain Allah, yaitu berupa berhala-berhala (berupa sekutu-sekutu) bagi-Nya secara nyata, Maha Suci Allah dari sekutu-sekutu (tidaklah) tiada lain (mereka mengikuti) dalam hal tersebut (melainkan hanya dugaan saja) mereka menduga bahwa berhala-berhala sesembahan mereka itu adalah tuhan yang dapat memberikan syafaat terhadap diri mereka (dan tidaklah) tiadalah (keadaan mereka melainkan hanya berdusta belaka) yakni berbuat dusta dalam hal tersebut. 067. (Dialah yang menjadikan malam hari bagi kalian supaya kalian beristirahat padanya dan menjadikan siang terang) diisnadkannya lafal al-ibshaar yang artinya melihat kepada lafal an-nahaar yang artinya siang hari mengandung pengertian majaz, karena seseorang dapat melihat pada siang hari. (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda) bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya (bagi orang-orang yang mendengar) dengan pendengaran yang dibarengi dengan perasaan mengambil pelajaran dan nasihat dari apa yang didengarnya. 068. (Mereka berkata) yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang yang menduga bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah ("Allah mempunyai anak,") maka Allah berfirman kepada mereka (Maha Suci Allah) memahasucikan Allah dari tuduhan mempunyai anak (Dialah Yang Maha Kaya) tidak membutuhkan kepada seseorang pun, dan sesungguhnya orang-orang yang meminta punya anak itu adalah orang yang membutuhkannya. (Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) sebagai milik-Nya, makhluk-Nya dan hamba-Nya (tidak) tiada (bagi kalian suatu hujah pun) bukti (tentang ini) seperti apa yang telah kalian katakan itu. (Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang kalian tidak ketahui?) kata tanya di sini mengandung pengertian cemoohan. 069. (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) dengan menisbatkan mempunyai anak kepada-Nya (tidak beruntung.") tidak bahagia. 070. Bagi mereka (kesenangan) yang sedikit atau sementara (di dunia) yang mereka bersenang-senang dengannya selama hidup mereka di dunia (kemudian kepada Kamilah mereka kembali) dengan dimatikannya mereka (kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat) sesudah mati (disebabkan kekafiran mereka). 071. (Dan bacakanlah) hai Muhammad (kepada mereka) orang-orang kafir Mekah (berita penting) cerita penting (tentang Nuh) yaitu (di waktu dia berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, jika terasa berat) keberatan (bagi kalian tinggal bersamaku) aku berdiam di antara kalian (dan peringatanku) nasihatku terhadap kalian (dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allahlah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusan kalian) bulatkanlah tekad kalian tentang perkara yang akan kalian lakukan terhadap diriku (bersama dengan sekutu-sekutu kalian) wawu di sini bermakna ma'a. (Kemudian janganlah keputusan kalian itu dirahasiakan) disembunyikan, akan tetapi tampakkanlah dan berterus-teranglah kepadaku tentang hal itu (lalu lakukanlah terhadap diriku) laksanakanlah apa yang telah kalian kehendaki itu (dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku) menangguh-nangguhkannya, karena sesungguhnya aku tidak akan mempedulikan kalian lagi. 072. (Jika kalian berpaling) dari peringatanku (aku tidak meminta upah sedikit pun daripada kalian) sebagai imbalan dan upah atas jerih payahku itu, maka berpalinglah kalian (tiada lain) tidak lain (upahku) pahalaku (hanyalah dari Allah belaka dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri) kepada-Nya. 073. (Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera) perahu (dan Kami jadikan mereka itu) orang-orang yang bersama dengan Nabi Nuh (pemegang kekuasaan) di muka bumi (dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami) dengan banjir besar (Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu) yaitu dengan binasanya mereka; maka demikian pula Kami akan berlaku sama terhadap orang yang mendustakan rasul. 074. (Kemudian sesudahnya Kami utus) yakni sesudah Nabi Nuh (beberapa rasul kepada kaum mereka) seperti Nabi Ibrahim, Nabi Hud dan Nabi Saleh (maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata), yakni mukjizat-mukjizat (tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah biasa mendustakannya) sebelum rasul-rasul diutus kepada mereka. (Demikianlah Kami mengunci mati) menutup rapat-rapat (hati orang-orang yang melampaui batas) sehingga hati mereka tidak mau menerima iman, seperti Kami mengunci mati hati mereka yang melampaui batas. 075. (Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) kaumnya Firaun (dengan membawa ayat-ayat Kami) yang berjumlah sembilan buah ayat (maka mereka menyombongkan diri) tidak mau beriman kepadanya (dan mereka adalah orang-orang yang berdosa). 076. (Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, "Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata.") jelas dan gamblang. 077. (Musa berkata, "Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepada kalian) sesungguhnya adalah sihir (sihirkah ini?) padahal sungguh telah mendapat kemenangan orang yang mendatangkannya dan kalahlah sihir yang dilakukan oleh para ahli tenung (dan sungguh ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan.") kedua kata tanya yang terdapat di dalam ayat ini mengandung makna ingkar. 078. (Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami) untuk membuat kami murtad (dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan) kerajaan (di muka bumi?) yang dimaksud adalah negeri Mesir (Kami tidak akan mempercayai kamu berdua.") tidak mau beriman. 079. (Firaun berkata, "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai.") yang mahir di dalam ilmu sihir. 080. (Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka,) sesudah mereka mengatakan kepadanya, "Kamukah yang akan melemparkan terlebih dahulu ataukah kami yang akan melemparkan?" (Al-A`raf 115) ("Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan.") 081. (Maka setelah mereka lemparkan) tali-tali dan tongkat-tongkat mereka (Musa berkata, "Apa) huruf maa di sini bermakna istifham sekaligus menjadi mubtada sedangkan khabarnya ialah berikutnya (yang kalian datangkan itu itulah sihir) lafal as-sihr menjadi badal. Sedangkan menurut qiraat yang lain dengan memakai hamzah, berarti keduanya menjadi khabar, dan maa bukannya istifhamiyah melainkan maushul dan sekaligus menjadi mubtada. (Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya.") Allah akan melenyapkannya (Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan). 082. (Dan Allah akan mengukuhkan) meneguhkan dan memenangkan (yang benar dengan kalimat-kalimat-Nya) yakni janji-janji-Nya (walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.) 083. (Maka tidak ada yang beriman kepada Musa melainkan pemuda-pemuda) segolongan orang (dari) anak-anak (kaumnya) kaumnya Firaun (dalam keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.) dalam upayanya untuk memalingkan mereka dari agama Nabi Musa melalui siksaan (Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang) berlaku sombong (di muka bumi.) negeri Mesir (Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas) dia sudah sangat keterlaluan karena mengaku menjadi tuhan. 084. (Berkata Musa, "Hai kaumku! Jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja jika kalian benar-benar orang-orang yang berserah diri.") 085. (Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Rabb kami! Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim) artinya janganlah Engkau membuat mereka menang atas diri kami sehingga mereka menduga bahwa mereka berada dalam jalan yang benar lalu mereka berani menyiksa kami. 086. (Dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari tipu daya orang-orang kafir.") 087. (Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, "Ambillah oleh kamu berdua) tempatilah oleh kamu berdua (beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumah itu tempat untuk salat) sebagai mushalla tempat kalian melakukan salat di dalamnya supaya kalian merasa aman dari ketakutan, dan tersebutlah bahwa Firaun melarang mereka melakukan salat (dan dirikanlah oleh kalian salat) sempurnakanlah salat itu oleh kalian (serta gembirakanlah orang-orang yang beriman.") bahwa mereka akan mendapatkan pertolongan dan surga. 088. (Musa berkata, "Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Rabb kami) Engkau telah memberikan mereka hal-hal tersebut (yang akhirnya mereka menyesatkan) pada kesudahannya mereka menyesatkan manusia (dari jalan Engkau) agama Engkau. (Ya Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka) lenyapkanlah harta benda mereka (dan kunci matilah hati mereka) artinya tutuplah rapat-rapat hati mereka (maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) yang menyakitkan. Nabi Musa berdoa mengutuk Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya, sedangkan Nabi Harun mengamini doanya. 089. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah ("Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua) akhirnya harta benda milik Firaun diserapah menjadi batu, dan Firaun masih tetap belum mau beriman hingga ia mati tenggelam (sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus) menunaikan risalah dan dakwah sampai datang azab atas mereka (dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui") bahwa keputusan-Ku akan disegerakan. Diriwayatkan bahwa setelah peristiwa itu Nabi Musa tinggal di negeri Mesir selama empat puluh tahun. 090. (Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut lalu mereka diikuti) disusul dan dikejar (oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas) mereka, lafal baghyan dan `adwan menjadi maf'ul lah (hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkata dia, "Saya percaya bahwa) bahwasanya; dan menurut suatu qiraat lafal annahu dibaca innahu sebagai jumlah isti'naf (tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri.") Firaun sengaja mengulang-ulang perkataannya itu supaya diterima oleh Allah, akan tetapi Allah tidak mau menerimanya. Kemudian malaikat Jibril menyumbat mulutnya dengan lumpur laut, karena merasa khawatir Firaun akan mendapatkan rahmat dari Allah. Lalu Allah berfirman kepadanya: 091. (Apakah sekarang) baru kamu percaya (padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan) karena kesesatanmu dan penyesatan yang kamu lakukan dari jalan keimanan. 092. (Maka pada hari ini Kami selamatkan) Kami keluarkan dari laut (badanmu) jasadmu yang sudah tidak bernyawa (supaya kamu dijadikan oleh orang-orang yang datang sesudahmu) generasi sesudahmu (sebagai pelajaran) bahan pelajaran, sehingga mereka mengetahui sifat kehambaanmu. Dengan demikian mereka tidak akan berani lagi melakukan perbuatan seperti yang pernah dilakukan olehmu. Ibnu Abbas r.a. menceritakan, bahwa sebagian orang-orang Bani Israel merasa ragu-ragu akan kematian Firaun, maka dikeluarkan-Nyalah mayat Firaun dari laut supaya mereka melihat dan menyaksikannya dengan mata kepala sendiri (dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia) penduduk Mekah (lengah dari tanda-tanda kekuasaan-Ku) artinya mereka tidak mau mengambil pelajaran daripadanya. 093. (Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan) memberikan tempat (Bani Israel di tempat kediaman yang bagus) tempat yang terhormat, yaitu negeri Syam dan negeri Mesir (dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih) sekalipun sebagian di antara mereka beriman dan sebagian yang lain kafir (kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan, yang tersebut dalam Taurat. Sesungguhnya Rabb kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan menyelamatkan orang-orang beriman dan mengazab orang-orang kafir. 094. (Maka jika kamu) hai Muhammad (berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu) yaitu berupa kisah-kisah, seumpamanya (maka tanyakanlah kepada orang-orang yang telah membaca kitab) Taurat (sebelum kamu) maka sesungguhnya hal itu telah tertera di dalam kitab mereka, mereka akan memberitakannya kepadamu sesuai dengannya; untuk itu maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak ragu dan tidak menanyakannya." (Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Rabbmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu) menaruh keraguan padanya. 095. (Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi). 096. (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti) telah dipastikan (terhadap mereka kalimat Rabbmu) yaitu azab Allah telah pasti atas mereka (tidaklah akan beriman). 097. (Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan hingga mereka menyaksikan azab yang pedih) maka pada saat itu tidak bermanfaat lagi keimanan mereka. 098. (Dan mengapa tidak) hendaknyalah (ada suatu kota) yakni penduduknya (yang beriman) sebelum azab turun atas mereka (lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Tatkala mereka beriman) yaitu sewaktu mereka melihat adanya tanda-tanda azab lalu mereka segera beriman sebelum azab diturunkan atas diri mereka (Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai pada waktu yang tertentu) sampai ajal mereka tiba. 099. (Dan jika Rabbmu menghendaki tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia) terhadap apa yang Allah tidak kehendaki mereka untuk melakukannya (supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?) tentu saja tidak. 100. (Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya (dan Allah menimpakan kemurkaan) azab-Nya (kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya) yaitu orang-orang yang tidak mau memikirkan ayat-ayat Allah. 101. (Katakanlah,) kepada orang-orang kafir Mekah ("Perhatikanlah apa) apa-apa (yang ada di langit dan di bumi) yaitu tanda-tanda yang menunjukkan akan keesaan Allah swt. (Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan) lafal an-nudzur adalah bentuk jamak dari kata tunggal nadzir yang artinya para rasul (bagi orang-orang yang tidak beriman.") yang hal ini diketahui oleh Allah swt. atau dengan kata lain, hal-hal tersebut tidak ada manfaatnya bagi mereka. 102. (Tiada) tidak ada (yang mereka tunggu-tunggu) dengan perbuatan mereka yang mendustakan kamu (melainkan kejadian-kejadian yang sama dengan kejadian-kejadian yang menimpa orang-orang terdahulu sebelum mereka) umat-umat terdahulu. Artinya, mereka akan tertimpa siksaan yang sama seperti siksaan yang menimpa umat-umat terdahulu (Katakanlah, "Maka tunggulah) hal tersebut (sesungguhnya aku pun orang yang menunggu bersama kalian.") 103. (Kemudian Kami selamatkan) bentuk mudhari' di sini dimaksud untuk menceritakan keadaan di masa lampau (rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman) dari azab (demikianlah) penyelamatan itu (menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman) Nabi dan para sahabatnya ketika orang-orang musyrik disiksa. 104. (Katakanlah, "Hai manusia) hai penduduk Mekah! (Jika kalian masih dalam keragu-raguan tentang agamaku) bahwasanya agamaku itu adalah hak dan benar (maka ketahuilah aku tidak menyembah yang kalian sembah selain Allah) selain-Nya, yang dimaksud adalah berhala-berhala; hal ini merupakan pertanda bahwa kalian ragu-ragu terhadap agamaku (tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kalian) yang akan mencabut ruh kalian (dan aku telah diperintah supaya) hendaknya (aku termasuk orang-orang yang beriman.") 105. (Dan) aku diperintahkan ("Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas) dalam keadaan cenderung dan menggandrunginya (dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik). 106. (Dan janganlah kamu menyeru) menyembah (kepada selain Allah, yaitu apa-apa yang tidak dapat memberikan manfaat kepadamu) jika kamu menyembahnya (dan pula tidak dapat memberikan mudarat kepadamu) jika kamu tidak menyembahnya (sebab jika kamu berbuat) hal itu, umpamanya (maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang lalim.") 107. (Jika Allah menimpakan kepadamu) mengenakan kepadamu (sesuatu kemudaratan) seperti kemiskinan dan sakit (maka tidak ada yang dapat menghilangkan) yang melenyapkan (hal itu kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak) menahan (karunia-Nya) yang telah Dia kehendaki buatmu (Dia memberikan hal itu) kebaikan itu (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.) 108. (Katakanlah, "Hai manusia) yakni penduduk Mekah! (Sesungguhnya telah datang kepada kalian kebenaran dari Rabb kalian, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya petunjuk itu untuk kebaikan dirinya.) karena sesungguhnya pahala hidayahnya itu hanya dialah yang berhak menerimanya (Dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya kesesatannya itu untuk kecelakaan dirinya sendiri) karena akibat kesesatannya itu akan menimpa dirinya sendiri (Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian.") karenanya bagaimana aku akan memaksakan kepada kalian untuk mengikuti petunjuk. 109. (Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu) dari Rabbmu (dan bersabarlah) di dalam berdakwah dan menghadapi permusuhan mereka (hingga Allah memberi keputusan) terhadap mereka dengan perintah-Nya (dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya) hakim yang paling adil. Ternyata Nabi saw. bersabar di dalam menghadapi kesemuanya itu, hingga Allah memberikan keputusan terhadap orang-orang musyrik, yaitu dengan memerintahkan supaya mereka diperangi dan bagi ahli Kitab supaya ditarik jizyah/upeti.

Tidak ada komentar: