Saba'
001. (Segala puji bagi Allah) Allah swt. memuji diri-Nya dengan kalimat ini, maksudnya ialah pujian berikut apa yang terkandung di dalamnya yaitu pujian yang bersifat tetap. Memuji Allah artinya menyanjung-Nya dengan sebutan-sebutan yang baik (yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi) sebagai milik dan makhluk-Nya (dan bagi-Nya pula segala puji di akhirat) sebagaimana di dunia, yaitu Dia dipuji oleh kekasih-kekasih-Nya bilamana mereka telah berada di dalam surga. (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya. 002. (Dia mengetahui apa yang masuk) yang meresap (ke dalam bumi) seperti air dan lain-lainnya (dan apa yang keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya (dan apa yang turun dari langit) berupa rezeki atau hujan dan lain-lainnya (dan apa yang naik) yakni yang terangkat (kepadanya) berupa amal perbuatan dan lain-lainnya. (Dan Dialah Yang Maha Penyayang) kepada kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada mereka. 003. (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Hari terakhir itu tidak akan datang kepada kami") yakni hari kiamat. (Katakanlah) kepada mereka, ("Pasti datang, demi Rabbku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepada kalian) kalau dibaca 'Aalimil Ghaibi berarti menjadi sifat dari lafal Rabbii. Kalau dibaca 'Aalimul Ghaibi berarti menjadi Khabar dari Mubtada, sehingga artinya menjadi seperti berikut, Ya, pasti datang, demi Rabbku, hari kiamat itu pasti akan datang kepada kalian; Dia mengetahui yang gaib. Bacaan yang kedua ini lebih sesuai dengan kalimat yang sesudahnya, yaitu, (tidak ada yang tersembunyi) tiada yang tidak tampak (bagi-Nya seberat) sebesar (zarah pun) zarah artinya semut yang paling kecil (yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan semuanya tercatat dalam Kitab yang nyata.) Kitab yang jelas, yang dimaksud adalah Lohmahfuz. 004. (Supaya Allah memberi balasan) pada hari kiamat itu (kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.") rezeki yang baik di surga. 005. (Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina. Maksudnya menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada azab (mereka itu memperoleh buruknya azab) azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun. 006. (Dan berpendapat) yakni telah mengetahui (orang-orang yang diberi ilmu) yang dimaksud adalah orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab, seperti Abdullah bin Salam dan teman-temannya (bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu) yakni Alquran (itulah) keputusan (yang benar dan menunjuki manusia kepada jalan) tuntunan (Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji) Allah yang memiliki keperkasaan lagi terpuji. 007. (Dan orang-orang kafir berkata) sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain dengan nada yang penuh keheranan, ("Maukah kalian kami tunjukkan kepada kalian seorang laki-laki) yang mereka maksud adalah Nabi Muhammad (yang memberitakan kepada kalian) yang membawa berita kepada kalian, bahwasanya (apabila badan kalian telah hancur) telah berantakan (sehancur-hancurnya) menjadi berkeping-keping (sesungguhnya kalian akan dibangkitkan kembali dalam ciptaan yang baru?") 008. (Apakah dia mengada-adakan) lafal Aftaraa pada asalnya adalah A-iftaraa, kemudian Hamzah Washalnya tidak dibutuhkan lagi karena Hamzah Istifham sudah difathahkan, sehingga menjadi Aftaraa (kebohongan terhadap Allah) dalam hal tersebut (ataukah ada padanya penyakit gila?) yakni gangguan pada otaknya hingga ia mengkhayal yang bukan-bukan. Maka, Allah berfirman menyanggah mereka, ("Tidak, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat) yang di dalamnya terdapat hari berbangkit dan azab pembalasan (berada dalam siksaan) di akhirat nanti (dan kesesatan yang jauh.) dari kebenaran dalam kehidupan dunia. 009. (Maka, apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan (kepada apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka) maksudnya apa yang ada di atas dan di bawah mereka (yaitu langit dan bumi? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan) dapat dibaca Kisfan atau Kisafan artinya gumpalan-gumpalan (dari langit) menurut qiraat yang lain lafal Nasya', Nakhsif, dan Nusqith dibaca Yasya', Yakhsif dan Yusqith. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal-hal yang terlihat itu (benar-benar terdapat tanda bagi setiap hamba yang kembali.") kepada Rabbnya, yaitu tanda yang menunjukkan akan kekuasaan Allah yang mampu membangkitkan hidup kembali dan menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. 010. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami) berupa kenabian dan Kitab Zabur. Dan Kami berfirman, ("Hai gunung-gunung! Lakukanlah berulang-ulang) yakni ulang-ulanglah (bersama Daud) melakukan tasbih; maksudnya bertasbihlah berulang-ulang bersamanya (dan burung-burung") dibaca Nashab karena di'athafkan secara Mahall pada lafal Al Jibaalu maksudnya Kami menyeru mereka supaya bertasbih bersamanya (dan Kami telah melunakkan besi untuknya) sehingga besi di tangan Nabi Daud bagaikan adonan roti lunaknya. 011. Dan kami berfirman pula, ("Buatlah) dari besi itu (baju besi yang besar-besar) yang menutupi tubuh pemakainya, sehingga terseret ke tanah karena besarnya (dan ukurlah anyamannya) anyamlah baju besi itu, oleh karenanya pembuat baju besi dinamakan Sarrad. Maksudnya jadikanlah baju besi itu sehingga sesuai dengan ukuran pemakainya (dan kerjakanlah oleh kalian) oleh keluarga Daud bersama-sama Daud sendiri (amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kalian kerjakan.") maka, Aku akan membalasnya kepada kalian. 012. (Dan) Kami tundukkan (bagi Sulaiman angin) menurut qiraat yang lain lafal Ar Riiha dibaca Ar Riihu yaitu dengan memperkirakan keberadaan lafal Taskhiirun (yang perjalanannya di waktu pagi) perjalanannya mulai dari pagi hingga waktu tergelincir matahari (sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu sore hari) yaitu mulai dari tergelincir matahari sampai terbenam (sama dengan perjalanan sebulan) maksudnya sama dengan perjalanan selama itu (dan Kami alirkan) Kami leburkan (cairan tembaga baginya) sehingga tembaga itu menjadi lebur selama tiga hari tiga malam, sebagaimana air mengalir dan umat manusia sampai sekarang dapat mengeksploitasinya berkat ilmu yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. (Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaannya dengan izin) yakni berdasarkan perintah (Rabbnya. Dan siapa yang menyimpang) menyeleweng (di antara mereka dari perintah Kami) yang menyuruhnya untuk taat kepada Nabi Sulaiman (Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala) di akhirat nanti. Menurut suatu pendapat azab tersebut terjadi di dunia, yaitu malaikat memukulnya dengan cambuk api, yang setiap pukulan dapat membakar dan menghanguskannya. 013. (Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi) bangunan-bangunan tinggi yang memakai tangga untuk orang yang mau memasukinya (dan patung-patung) lafal Tamaatsiil adalah bentuk jamak dari lafal Timtsaalun, yaitu segala sesuatu yang dibuat menurut gambaran objek yang dipahatnya. Maksudnya adalah patung-patung yang terbuat dari tembaga, ada pula yang terbuat dari kaca serta batu pualam. Perlu diketahui bahwa membuat patung atau gambar tidak diharamkan menurut syariat Nabi Sulaiman (dan piring-piring besar) lafal Jifaanin bentuk jamak dari lafal Jafnah (yang besarnya seperti kolam) lafal Jawaabii bentuk jamak dari lafal Jaabiyah artinya kolam yang besar; piring besar itu dapat dipakai untuk makan seribu orang (dan periuk yang tetap) berada di atas tungkunya serta tidak bergerak dari tempatnya karena saking besarnya. Periuk tersebut terbuat dari bukit negeri Yaman dan bagi orang yang memasak harus menaiki tangga, demikian pula bagi orang yang mau mengambil makanan daripadanya. Dan Kami berfirman, ("Bekerjalah kalian) hai (keluarga Daud) untuk taat kepada Allah (sebagai tanda syukur) kepada-Nya atas apa yang telah Dia limpahkan kepada kalian berupa nikmat-nikmat. (Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.") yang mau bekerja untuk taat kepada-Ku sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada-Ku atas nikmat-nikmat yang telah Kuberikan kepadanya. 014. (Maka tatkala Kami telah menetapkan terhadapnya) terhadap Sulaiman (kematian) ia mati dalam keadaan diam berdiri bertopang pada tongkatnya selama setahun penuh. Para jin masih tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat sebagaimana biasanya, karena mereka tidak menduga bahwa Nabi Sulaiman telah mati. Ketika rayap menggerogoti tongkatnya lalu tongkat itu patah, kemudian Nabi Sulaiman jatuh terjungkal maka menjadi nyatalah kematiannya di mata para jin itu (tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap) lafal Al Ardhu adalah bentuk Mashdar dari lafal Uridhatul Khasyabatu, artinya kayu itu digerogoti oleh rayap (yang memakan tongkatnya) lafal Minsa-atahuu dapat pula dibaca Minsaatahuu, yakni tongkatnya, dinamakan demikian karena tongkat itu dipakai untuk mengusir dan menghardik. (Maka, tatkala ia telah tersungkur) dalam keadaan telah mati (tahulah jin itu) yakni jelaslah bagi mereka (bahwa) "an" berasal dari Anna yang kemudian ditakhfifkan, asalnya Annahum (kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib) antara lain ialah apa yang gaib di mata mereka tentang kematian Nabi Sulaiman (tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan) kerja berat yang selama ini mereka lakukan, karena mereka menduga bahwa Nabi Sulaiman masih tetap hidup, berbeda halnya jika mereka mengetahui ilmu gaib. Mereka baru mengetahui kematiannya setelah satu tahun berdasarkan perhitungan masa yang diperkirakan jika sebuah tongkat dimakan rayap, sejak sehari semalam sesudah kematiannya. 015. (Sesungguhnya bagi kaum Saba) lafal Saba dapat dibaca dengan memakai harakat Tanwin pada akhirnya atau bisa juga tidak. Saba adalah nama suatu kabilah bangsa Arab yang diambil dari nenek moyang mereka (di tempat kediaman mereka) di negeri Yaman (ada tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (yaitu dua buah kebun) lafal Jannataani ini menjadi Badal dari lafal Aayatun (di sebelah kanan dan di sebelah kiri) lembah tempat mereka tinggal. Dan dikatakan kepada mereka, ("Makanlah oleh kalian dari rezeki Rabb kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Nya.") atas apa yang telah dikaruniakan-Nya kepada kalian berupa nikmat-nikmat yang ada di negeri Saba. (Negeri kalian, adalah negeri yang baik) tidak ada tanah yang tandus, tidak ada nyamuk, tidak ada lalat, tidak ada lalat pengisap darah, tidak ada kalajengking dan tidak ada ular. Seandainya ada orang asing lewat ke negeri itu dan pada bajunya terdapat kutu, maka kutu itu otomatis akan mati karena harum dan bersihnya udara negeri Saba. (Dan) Allah (Rabb Yang Maha Pengampun.) 016. (Tetapi mereka berpaling) tidak mau bersyukur kepada-Nya dan bahkan mereka kafir kepada-Nya (maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar) lafal Al 'Arim adalah bentuk jamak dari lafal 'Urmah yang artinya adalah bendungan yang menampung air sampai waktu yang dibutuhkan. Maksudnya dam yang membendung kebutuhan air mereka pecah sehingga menenggelamkan kebun-kebun dan harta benda mereka (dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi) lafal Dzawaatai merupakan bentuk Tatsniyah dari lafal Dzawaatun yang Mufrad (pohon-pohon yang berbuah pahit) yang sangat pahit buahnya lagi tidak enak rasanya; dapat dibaca Ukuli Khamthin yaitu dengan di-mudhaf-kan, lafal Ukulin ini bermakna Maakuulin yaitu yang dimakan sebagaimana dapat pula dibaca Ukulin Khamthin, lalu dibaca Ukulin Wa Khamtin (pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr). 017. (Demikianlah) penggantian itu (Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka) sebab kekafiran mereka. (Dan Kami tidak menjatuhkan pembalasan melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir) lafal Nujaazii dapat pula dibaca Yujaazii, artinya tidaklah diberi balasan azab melainkan hanya orang-orang yang sangat ingkar. 018. (Dan Kami jadikan antara mereka) yakni penduduk negeri Saba yang berada di Yaman (dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya) dengan melimpahnya air dan banyaknya pohon-pohonan, yang dimaksud adalah kampung-kampung negeri Syam tempat lalu mereka untuk tujuan berdagang (beberapa negeri yang berdekatan) mulai dari Yaman sampai ke Syam (dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu jarak-jarak perjalanan) hingga mereka dapat beristirahat pada suatu tempat, kemudian menginap pada tempat lainnya sampai pada akhir perjalanan mereka. Di dalam perjalanan, mereka tak perlu lagi membawa bekal dan air. Kami katakan, ("Berjalanlah kalian di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman") tanpa merasa takut lagi, baik kalian melakukan perjalanan pada malam hari maupun pada siang hari. 019. (Mereka berkata, "Ya Rabb kami! Jauhkanlah) menurut suatu qiraat huruf 'Ain-nya di-tasydid-kan (jarak perjalanan kami") ke negeri Syam, maksudnya jadikanlah tempat-tempat yang dilalui itu menjadi padang sahara, supaya jarak perjalanan itu dianggap sangat jauh bagi orang-orang yang miskin, yaitu karena membutuhkan bekal-bekal yang banyak dan persediaan air yang cukup. Maka mereka mengingkari nikmat tersebut (dan mereka menganiaya diri mereka sendiri) dengan melakukan kekafiran (maka Kami jadikan mereka buah mulut) bagi orang-orang yang sesudah mereka dalam hal itu (dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya) Kami cerai-beraikan mereka dari negeri tempat tinggal mereka. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yakni pelajaran (bagi setiap orang yang sabar) menahan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat (lagi bersyukur) atas nikmat-nikmat-Nya. 020. (Dan sesungguhnya telah membuktikan kebenaran) dapat dibaca Shadaqa atau Shaddaqa (terhadap mereka) terhadap orang-orang kafir, antara lain adalah penduduk negeri Saba (iblis akan kebenaran sangkaannya) bahwasanya apabila ia menggoda mereka, maka niscaya mereka akan mengikutinya (lalu mereka mengikutinya) maka benarlah dugaan iblis itu atau nyata benarlah apa yang diduga oleh iblis itu (kecuali) tetapi (sebagian dari orang-orang yang beriman) yang benar-benar beriman, tidak mau mengikuti iblis. 021. (Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi. 022. (Katakanlah) hai Muhammad kepada orang-orang kafir Mekah, ("Serulah mereka yang kalian anggap) sebagai tuhan-tuhan (selain Allah) untuk memberi manfaat kepada diri kalian sesuai dengan dugaan dan sangkaan kalian. Maka Allah berfirman mengenai yang dipertuhankan mereka itu (mereka tidak memiliki seberat) walau hanya seberat (zarah) kebaikan atau keburukan (di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam penciptaan langit dan bumi) tidak ikut andil (dan tidak ada bagi-Nya) yakni bagi Allah swt. (dari mereka) yang dianggap sebagai tuhan-tuhan itu (seorang pembantu pun") yaitu yang membantu-Nya. 023. (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah) Maha Tinggi Allah, ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan mereka, bahwa sesungguhnya tuhan-tuhan sesembahan mereka akan dapat memberikan syafaat kepada mereka di sisi-Nya (melainkan bagi orang yang telah diizinkan) dapat dibaca Adzina atau Udzina (baginya) untuk memberi syafaat itu (sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan) dapat dibaca Fazza'a atau Fuzzi'a (dari hati mereka) karena ada orang yang diizinkan untuk memberi syafaat (mereka berkata) sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain karena mendapat berita gembira itu, ("Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?") mengenai syafaat itu. (Mereka menjawab) "Perkataan (yang benar") yakni Dia telah memberi izin kepadanya untuk memberi syafaat (dan Dialah Yang Maha Tinggi) di atas semua makhluk-Nya dengan mengalahkan mereka semuanya (lagi Maha Besar) yakni Maha Agung. 024. (Katakanlah! "Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari langit) melalui hujan (dan dari bumi?") melalui tumbuh-tumbuhan (Katakanlah! "Allah") jika mereka tidak mengatakan demikian, maka tidak akan ada jawaban lain yang benar (dan sesungguhnya kami atau kalian) yakni salah satu di antara kedua golongan (pasti berada dalam petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata) nyata sesatnya, apakah kami atau kalian orang-orang kafir. Dikatakan dengan ungkapan yang samar demi untuk melunakkan hati orang yang kafir, dengan maksud menyeru mereka kepada iman, yaitu apabila mereka sesuai dengan Nabi saw. 025. (Katakanlah! "Kalian tidak akan ditanya tentang dosa yang kami perbuat) tentang dosa-dosa kami (dan kami tidak akan ditanya pula tentang apa yang kalian perbuat") karena sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian. 026. (Katakanlah! "Rabb kita akan mengumpulkan kita semua) kelak di hari kiamat (kemudian Dia memberi keputusan) memutuskan (antara kita dengan benar) maka orang-orang yang benar akan dimasukkan-Nya ke dalam surga, dan orang-orang yang salah akan dimasukkan-Nya ke dalam neraka. (Dan Dialah Maha Pemberi keputusan) Yang menghukumi (lagi Maha Mengetahui") tentang keputusan hukum yang diambil-Nya. 027. (Katakanlah! "Perlihatkanlah kepadaku) maksudnya beritahukanlah kepadaku (sesembahan-sesembahan yang kalian hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya) untuk kalian sembah (sekali-kali tidak mungkin! Dialah Allah Yang Maha Perkasa) yakni Maha Menang atas semua perkara-Nya (lagi Maha Bijaksana") di dalam mengatur makhluk-Nya, maka tiadalah bagi-Nya sekutu dalam kerajaan-Nya. 028. (Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua) lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui hal ini). 029. (Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya janji ini) yakni azab yang kamu janjikan itu (jika kamu adalah orang-orang yang benar?") dalam janjimu itu. 030. (Katakanlah! "Bagi kalian ada hari yang telah dijanjikan yang tiada dapat kalian minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak pula kalian dapat meminta supaya diajukan") daripadanya, hari yang dimaksud adalah hari kiamat. 031. (Dan orang-orang kafir berkata) yakni sebagian dari penduduk Mekah ("Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Alquran ini dan tidak pula kepada kitab sebelumnya") kitab-kitab yang telah mendahuluinya, seperti kitab Taurat dan Injil yang di dalam kedua kitab tersebut disebutkan tentang adanya hari berbangkit, demikian itu karena mereka ingkar kepada Alquran. Lalu Allah berfirman mengenai mereka itu, ("Dan kalau kamu lihat) hai Muhammad ketika orang-orang yang lalim itu) yakni orang-orang yang kafir (dihadapkan kepada Rabbnya, sebagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain. Orang-orang yang dianggap lemah berkata) yaitu para pengikut dari mereka (kepada orang-orang yang menyombongkan diri) yakni para pemimpinnya, ('Kalau tidak karena kalian) maksudnya seandainya kalian tidak menghalang-halangi kami untuk beriman (tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman') kepada Nabi saw. 032. (Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, 'Kamikah yang telah menghalang-halangi kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepada kalian?) Tidak, (sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa') terhadap diri kalian sendiri. 033. (Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, 'Sebenarnya tipu daya di waktu malam hari dan siang hari) yaitu tipu daya kalian terhadap kami yang kalian lakukan malam dan siang hari (ketika kalian menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.') (Mereka menyembunyikan) kedua golongan itu, yaitu mereka yang menjadi pengikut kesesatan dan yang menjadi pemimpin kesesatan (penyesalannya) karena tidak mau beriman kepada Nabi saw. (tatkala mereka melihat azab.") masing-masing golongan menyembunyikan penyesalannya karena takut dicela. (Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir) di dalam neraka. (Tiadalah) (mereka dibalas melainkan) dengan pembalasan (apa yang telah mereka kerjakan) di dunia. 034. (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata) yakni para pemimpinnya hidup bergelimang dengan kemewahan, ("Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya.") 035. (Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak) daripada orang-orang yang beriman (dan kami sekali-kali tidak akan diazab.") 036. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian (dan membatasinya) menyempitkannya bagi siapa yang dikehendakinya sebagai cobaan baginya (akan tetapi kebanyakan manusia) orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui") hal tersebut. 037. (Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan pula anak-anak kalian yang mendekatkan kalian kepada Kami sedikit pun) yang dapat mendekatkan diri kalian kepada Kami (tetapi) (orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan;) yakni sebagai balasan amalnya, yaitu satu amal kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat dan lebih banyak lagi dari itu (dan mereka di tempat-tempat yang tinggi) di dalam surga (hidup aman sentosa) tidak akan mati dan tidak akan tertimpa penyakit dan lain sebagainya. Menurut qiraat yang lain lafal Ghurufaati dibaca Ghurfah dalam bentuk Mufrad tetapi maknanya jamak. 038. (Dan orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami) yakni membatalkan Alquran (dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab Kami) yakni mereka menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka dan mereka dapat meloloskan diri dari azab Kami (mereka itu dimasukkan ke dalam azab.) 039. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) sebagai ujian buatnya (dan membatasinya) menyempitkannya (baginya) sesudah Dia melapangkannya, atau Dia menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan buatnya. (Dan barang apa saja yang kalian nafkahkan) dalam hal kebaikan (maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.") dikatakan, setiap orang memberi rezeki kepada keluarganya, yakni dari rezeki Allah swt. 040. (Dan) ingatlah (hari ,yang di waktu itu, Allah mengumpulkan mereka semuanya) yakni orang-orang musyrik (kemudian Allah berfirman kepada malaikat, "Apakah mereka ini) dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (dahulu menyembah kalian?") 041. (Malaikat-malaikat itu menjawab, "Maha Suci Engkau) dari semua sekutu (Engkaulah Pelindung kami, bukan mereka") maksudnya tidak ada saling lindung-melindungi antara kami dan mereka dari pihak kami (bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan makna Intiqal, yakni sebenarnya (mereka telah menyembah jin) setan-setan, yaitu mereka menaati setan-setan yang menyuruh mereka untuk menyembah kami (kebanyakan mereka beriman kepada jin) yakni mereka selalu mempercayai apa yang dikatakan oleh jin kepada mereka. 042. Allah swt. berfirman, ("Maka pada hari ini sebagian kalian terhadap sebagian yang lain tidak memiliki) yakni orang-orang yang disembah terhadap orang-orang yang menyembahnya tidak memiliki (kemanfaatan) yaitu syafaat (dan tidak pula kemudaratan") yaitu hak mengazab. (Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim) yakni kepada orang-orang kafir, ("Rasakanlah oleh kalian azab neraka yang dahulunya kalian dustakan.") 043. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami) yakni Alquran (yang terang) yang jelas melalui lisan nabi Kami, yaitu Muhammad saw. (mereka berkata, "Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kalian dari apa yang disembah oleh bapak-bapak kalian") yaitu berupa berhala-berhala (dan mereka berkata, "Tidak lain ini) yakni Alquran ini (hanyalah kebohongan) (yang diada-adakan saja") atas nama Allah. (Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran) yakni Alquran (tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, "Tidak lain) (ini hanyalah sihir yang nyata") sihir yang jelas. 044. (Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka Kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah pula mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun) maka berdasarkan alasan apakah mereka mendustakanmu? 045. (Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedangkan orang-orang kafir itu belum sampai menerima) yakni orang-orang kafir Mekah (sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu) yaitu berupa kekuatan, usia yang panjang dan banyaknya harta (lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku) yang Aku utus kepada mereka. (Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku) yaitu hukuman dan pembinasaan-Ku terhadap mereka, kemurkaan-Ku itu benar-benar pada tempatnya. 046. (Katakanlah! "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal saja) yaitu (supaya kalian menghadap Allah) dengan ikhlas hanya karena-Nya (dua-dua) yakni berduaan (atau sendiri-sendiri) satu persatu (kemudian kalian pikirkan tentang -Muhammad-) sehingga kalian mengetahui (tidak ada pada diri kawan kalian ini) yakni Nabi Muhammad (penyakit gila sedikit pun) yakni kegilaan (tidak lain dia hanyalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum) kalian menghadapi (azab yang keras.") di akhirat nanti jika kalian mendurhakainya. 047. (Katakanlah) kepada mereka! ("Upah apa pun yang aku minta kepada kalian) atas menyampaikan peringatan dan menyampaikan risalah Rabbku (maka upah itu untuk kalian) maksudnya aku tidak meminta upah apa pun atas hal ini. (Upahku tiada lain) tidak lain upahku (hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu") Maha Menyaksikan dan Maha Mengetahui tentang kebenaranku. 048. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku mewahyukan kebenaran) yakni menyampaikannya kepada nabi-nabi-Nya (Dia Maha Mengetahui segala yang gaib") semua apa yang gaib dari makhluk-Nya baik yang di langit maupun yang di bumi. 049. (Katakanlah, "Kebenaran telah datang) yakni agama Islam (dan yang batil itu tidak akan memulai) kekafiran itu tidak akan memulai (dan tidak pula akan mengulangi") tidak akan ada bekasnya lagi. 050. (Katakanlah! "Jika aku sesat) dari kebenaran (maka sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri) yakni dosa kesesatanku ditanggung oleh diriku (dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Rabbku kepadaku) berupa Alquran dan Hadis Hikmah. (Sesungguhnya Dia Maha Mendengar) Maha mengabulkan doa (lagi Maha Dekat.") 051. (Dan jika kamu melihat) hai Muhammad (ketika mereka terperanjat ketakutan) sewaktu mereka dibangkitkan, niscaya kamu akan melihat perkara yang hebat (maka mereka tidak dapat melepaskan diri) dari kekuasaan Kami yang dimaksud adalah dari azab Kami (dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat) yaitu dari kubur mereka secara langsung. 052. (Dan di waktu itu mereka berkata, "Kami beriman kepada-Nya) yakni kepada Nabi Muhammad, atau kepada Alquran (bagaimanakah mereka dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya menjadi Tanaa-usy maksudnya amat mustahillah mereka dapat mencapai keimanan (dari tempat yang jauh itu") dari tempatnya yang sekarang, karena mereka sekarang berada di alam akhirat dan tempat keimanan itu ada di dunia. 053. (Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu) sewaktu mereka hidup di dunia (dan mereka menduga-duga) meramal-ramal (tentang yang gaib dari tempat yang jauh) yaitu terhadap hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan mereka, karena mereka sewaktu di dunia mengatakan terhadap Nabi, bahwa Dia adalah penyihir, tukang syair dan tukang ramal. Mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa itu adalah sihir, syair, dan ramalan. 054. (Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini) yakni ingin beriman, maksudnya iman mereka tidak diterima lagi, karena waktunya sudah habis (sebagaimana dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka) yakni golongan-golongan mereka dalam hal kekafiran (pada masa dahulu) sebelum mereka. (Sesungguhnya mereka dahulu di dunia dalam keraguan yang mendalam) tentang hal-hal yang sekarang mereka imani; disebabkan sewaktu di dunia mereka tidak mau menganggap dalil-dalil yang menunjuk ke arahnya.
Rabu, 19 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar